Datangnya awal tahun ajaran sesungguhnya bersamaan dengan berakhirnya suatu masa belajar. Di sini terjadi transisi dari masa tahun ajaran yang lama ke permulaan tahun ajaran berikutnya. Dalam peristiwa ini terjadi transisi atau perpindahan dari satu kelas ke kelas berikutnya, dari satu jenjang ke jenjang berikutnya dan dari dunia pendidikan ke dunia kerja atau kehidupan masyarakat. Sebagaimana halnya dalam suatu peristiwa transisi, akan terjadi berbagai perubahan yang menuntut berbagai kesiapan dalam proses penyesuaian diri. Banyak yang berhasil dalam menghadapi transisi itu, akan tetapi tidak sedikit yang akan menghadapi kesulitan dan masalah, bahkan kegagalan. Masalah itu mungkin dialami oleh berbagai pihak baik anak sebagai subyek pendidikan, maupun orang tua yang mempunyai tanggung jawab utama bagi pendidikan anaknya. Masalah itu dihadapi pula oleh pihak sekolah, pemerintah, dan masyarakat luas dalam bentuk dan kadar tertentu. Bagi anak, masalah utama yang akan dihadapinya adalah terletak dalam aspek penyesuaian diri memasuki dunia baru, kemampuan membuat pilihan, dan kesiapan untuk memasuki persaingan. Bagi orang tua masalah itu terutama berkenaan dengan saranayang diperlukan (seperti biaya, alat-alat belajar, pakaian, pemondokan, dan transportasi) di samping masalah-masalah lain seperti penentuan pilihan, persaingan, penyesuaian diri, dan bahkan mungkin yang menyangkut masalah-masalah pribadi.
Dari sudut pandang anak selaku subyek pendidikan, sekolah merupakan suatu tempat untuk mencapai apa yang mereka cit-citakan dan memenuhi kebutuhan mereka. mereka memasuki sekolah dan atau perguruan tinggi dengan motovasi tertentu dan segudang harapan serta kebutuhan tertentu, dari yang paling mereka sadari hingga yang samar-samar, bahkan yang tidak mereka sadari.
Untuk menggapai yang mereka harapkan tentunya harus ada kesiapan yang meliputi :
- Kesiapan Intelektual
- Kesiapan Pribadi
- Kesiapan sosial
- Kesiapan Spiritual
- Kesiapan fisik.