Resep
Menjadi Guru Yang Hebat
1. Rasa cinta dan kepedulian
Bahan
utama untuk menjadi guru hebat adalah cinta pada
diri sendiri, cinta pada profesi dan cinta terhadap siswa. Sebagai guru hebat
harus berkata: "Jika saya memberi mereka kebaikan, maka saya dapat
menerima kebaikan dari mereka.” Jika siswa mengagumi guru, penghormatan segera
muncul.
2. Komunikasi
Sering terjadi
proses pembelajaran di kelas di mana guru hanya mengajar 5 – 10 anak. Mereka
bukannya 25 atau 30 atau lebih. Sebagian besar siswa duduk bermalas-malasan
dengan gelombang otak yang tidak terarah, tidak mendengarkan atau bermain sendiri.
Guru hebat harus mengajar seluruh kelas. Guru harus dapat menciptakan situasi
pada anak malas tetapi mau menunjukkan jarinya sehingga mengalami kesuksesan.
Sehingga terjadi komunikasi yang harmonis antara guru dan siswanya. Selain
dengan siswa, orang tua juga perlu diajak komunikasi.
3. Pujian dan harga diri
Guru harus optimis
dengan melihat sisi baik anak, jangan sebaliknya memandang siswanya dengan
pesimistis. “Anton, kau terlambat lagi!” Kalimat ini akan menimbulkan rasa malu
pada anak. Lain halnya dengan ucapan, “Anton kemarin kamu datang tepat waktu
dan saya senang. Mulai besok datanglah dengan tepat waktu!” Mengajar dengan
menggunakan pujian-pujian secara konsisten akan menghasilkan kualitas
pembelajaran yang mengagumkan.
4. Hormat dan harga diri
Guru sepenuhnya
dapat menjadi model rasa hormat dan harga diri selama jam sekolah. Guru harus
memulai dari diri sendiri, dengan menjadi model perilaku menghormati ketika
mereka berhubungan dengan rekan kerja dan siswa.
5. Lingkungan ruang kelas
Ciptakan komunitas
hangat dan dapat dipercaya bagi para siswa. Supaya terjadi komunikasi yang
jelas dan konsisten pastikan bahwa kelas adalah milik setiap orang. Ciptakan
ruang kelas merupakan lingkungan dengan banyak pernak-pernik, misalnya: Visi
dan Misi, Tata tertib kelas, pengumuman, contoh karya siswa, dan sebagainya.
Pengaturan tempat duduk sangat berpengarauh terhadap berlangsungnya proses
pembelajaran dan hasil belajar.
6. Manajemen kelas
Guru harus
menentukan pedoman, aturan, dan prosedur yang jelas sehingga tercipta interaksi
setiap orang di kelas dengan efektif.
7. Disiplin, bersikaplah adil dan konsisten
Tangani perilaku
yang tak diharapkan. Buat kontak mata langsung dengan siswa sehingga mereka
menganggap ada keseriusan. Gunakan kedekatan untuk menempatkan fisik dengan
siswa sehingga mereka memahami perilakunya tidak pantas. Tangani disiplin
dengan tenang, lembut, dan sadar. Lakukan dulu perilaku yang diharapkan untuk
ditiru siswa. Kaji ulang dengan siswa pada waktu terjadi pelanggaran.
Senantiasa konsisten dengan aturan yang dibuat.
8. Menyusun buku catatan
Semua siswa untuk
biasakan memiliki buku catatan yang berisi tentang hasil kerja siswa. Dengan
ini diharapkan para siswa belajar bertanggung jawab atas tugas mereka sendiri.
9. Ketrampilan kehidupan nyata ke dalam kurikulum
Sangat penting
siswa memahami bahwa keterampilan yang mereka pelajari di sekolah harus bisa
diterapkan ke keterampilan nyata yang mereka perlukan agar menjadi orang dewasa
yang sukses, sehat, dan makmur.
10. Kolaborasi
Dalam pembelajaran
perlu adanya kolaborasi antar penyelenggara sekolah, baik antar guru dengan
guru, antar guru dengan karyawan maupun guru dengan orang tua siswa. Perlu
dibentuk tim untuk mengadakan pertemuan mingguan dan bulanan, perencanaan
pembelajaran, maupun pengamatan ke kelas siswa. Guru
hebat memahami
pentingnya kerja kolaborasi dengan guru lain.
11. Penyajian
Setelah semua bahan
dipersiapkan, guru siap untuk menyajikan ke dalam meja makan pembelajaran.
Kelas yang sudah dipersiapkan adalah milik Anda. Anda memiliki kebebasan
pribadi yang besar untuk memberikan pengaruh positif pada kehidupan siswa.
Mengajar merupakan profesi yang bersahaja, terhormat, dan menantang yang
mempengaruhi siswa, orang tua mereka, dan masyarakat mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar